[[sejarah_internet_indonesia:apjii]] Indonesia Internet History Wiki



Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terbentuk pada Musyawarah Nasional Pertama Tanggal 15 Mei 1996, pada saat mana APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dinyatakan berdiri, dewan pengurus yang ditunjuk untuk masa jabatan 3 tahun pertama diminta untuk melakukan beberapa program kunci yang dinilai strategis untuk pengembangan jaringan internet di Indonesia. Program-program tersebut adalah :

Program Pengusulan Tarif Jasa Internet dan Negosiasi Tarif Infrastruktur Jasa Telekomunikasi telah berhasil dilaksanakan dengan baik dengan keluarnya beberapa keputusan pemerintah, yakni :

APJII memberikan layanan-layanan menguntungkan bagi anggota, diantaranya adalah:

Kiprah APJII pada masa kepemimpinan Heru Nugroho di tahun 2000-an yang terasa pada masyarakat Indonesia antara lain adalah

Indonesia Internet Exchange (IIX)
Seperti kita ketahui bahwa perkembangan usaha bisnis Internet di Indonesia semakin marak dengan 120+ ISP yang memperoleh lisensi dari pemerintah. Tahun 1999-2000-an, teridentifikasi trafik antar ISP yang melalui Internasional sangat memakan bandwidth Internasional yang mahal. Effisiensi sambungan antar ISP terus dilakukan dengan membangun beberapa Internet Exchange (IX). Beberapa IIX awal di Indosat, Telkom, APJII (IIX) & beberapa ISP lainnya yang saling exchange. Detail perkembangan industri Internet di Indonesia dapat di lihat / di akses di Web APJII link http://www.apjii.or.id/

ntuk mengurangi trafik internasional, APJII membentuk beberapa Indonesia Internet Exchange (IIX). Di Jakarta, paling tidak ada tiga (3) IIX, seperti di Cyber Building di Mampang, Jakarta, di Kuningan, dan di Gatot Subroto, di Gedung Telkom. Walaupun rasanya IIX di Gatot Subroto sekarang tidak aktif (dimatikan). Selain itu, beberapa IIX lokal seperti di Surabaya sudah mulai beroperasi pula. Dengan demikian, trafik lokal di masing-masing kota tidak lagi harus di lalukan ke Jakarta.

Dari laporan MRTG (Multi Router Traffic Graph) yang di administratori Johar Alam (johar@the.net.id) kita melihat kenaikan bandwidth yang luar biasa dari tahun ke tahun melalui IIX ini. Pada awal january 2004 mencapai 1.2Gbps.

Jika kita menganalisa trafik di atas, kita akan melihat dengan jelas bahwa kenaikan traffic / bandwidth ini terutama di sebabkan oleh pelanggan korporat (perusahaan). Di samping itu, para pengguna Internet di Indonesia mulai suka dengan aplikasi Internet yang mengkonsumsi bandwidth seperti mengambil MP3, multimedia atau game online.

Seperti di laporkan oleh Johar Alam (johar@the.net.id) administrator dari Indonesia Internet Exchange (admin@iix.net.id) dan Heru Nugroho (hn@apjii.or.id), di awal Januari 2004, the total bandwidth puncak IIX mencapai 1.2Gbps. Karena bandwidth internasional trafik kira-kira tiga (30 kali bandwidth lokal, maka estimasi puncak bandwidth internasional adalah sekitar 3Gbps. Puncak bandwidth biasanya sekitar 70-80% maksimum bandwidth. Oleh karena itu, cukup aman bagi kita untuk mengatakan bahwa estimasi maksimum bandwidth ke Internet dari Indonesia sekitar 2Gbps.

Perbandingan volume trafik antara in-coming dan out-going adalah 1:10 karena Indonesia masih lebih banyak mengkonsumsi informasi & tidak memproduksi informasi.

2004 Sweeping ISP Gelap
Industri Internet Indonesia sangat di warnai oleh ketidak jelasan regulasi maupun ongkos perijinan / birokrasi yang sangat tinggi. Hal ini yang menyebabkan banyaknya ISP gelap bermunculan karena pada dasarnya harga bandwidth dapat menjadi sangat murah menggunakan teknologi VSAT. Usaha sosialiasi & sweeping dilakukan oleh regulator di bantu aparat kepolisian membuahkan penderitaan, seperti,



Kategori:Sejarah internet Indonesia
sejarah_internet_indonesia:apjii, Rev. 4, Last changed on 2006-08-08 00:50, 38 page hits
Wiki hosted for free at wikihost.org || RSS-Feed || GeboGebo 1.2.1 || 00.623 seconds ||

PAGERANK TOOLS